Sabtu, 09 September 2023

Pembahasan Ayat Al Qur'an Per Kata, Al Faatihah [2]

 Pembahasan Surat ke-1: 

Surat Al Faatihah, Ayat ke-1, Kalimah ke-2

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ


Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.


Artinya:   

1. Dengan menyebut nama Allah :    بِسْمِ ٱللَّهِ         

    Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :    ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

2. Segala puji bagi Allah :    ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ 

    Tuhan semesta alam :    رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang :   ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan :   مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah :   إِيَّاكَ نَعْبُدُ 

    dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan :   وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus :   ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang :   صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ

    telah Engkau beri nikmat kepada mereka :   أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

    bukan (jalan) mereka yang dimurkai :   غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ

    dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat :   وَلَا ٱلضَّآلِّينَ


Pembahasan Kata


 الله

Di dalam Al Qur'an, berdasarkan akar katanya (أله) 

- terdapat 2699 kali yang berasal dari kata الله, 
- terdapat 147 kali yang berasal dari kata إِلٰه dan 
- terdapat 5 kali yang berasal dari kata ٱللَّهُمَّ


Ahli nahwu sharaf abad ke-3 Hijriah, Imam Abul Baqa' Al-Ukbari (Iraq, 757-760M) menerangkan bahwa asal kata الله adalah الإلاه (al-ilah) atau kalau diuraikan menjadi
‎ ( ا ل إ ل ا ه ) 
Kemudian huruf hamzah dibuang, 
‎( ا ل ل ا ه )
lam pertama disukunkan 
‎( ا لْ ل ا ه )
dan digabung dengan lam kedua
‎( ا لّ ا ه )
....

Kalau dirangkai kembali akan menjadi الّاه dimana alif (ا) kedua dapat ditulis menjadi alif khanjariiya ( –ٰ– ) sehingga menjadi الله

Tapi para ulama banyak yang tidak mau 'mengutak ngatik' asal kata Allah ini karena tidak 'etis'. Para Ulama menyarankan untuk mengucapkan لَفْظُ الْجَلالَة (lafadz Al-Jalaalah) sebagai pengganti "kata Allah".

Lafadz Al-Jalaalah اللهِ didalam ayat ini menjadi kasrah ( ـهِ ) dikarenakan huruf jar ( بِ ) mengkasrahkan اسْمِ sementara lafadz al-Jalaalah اللهِ adalah objek dari اسْمِ sehingga juga ikut dikasrahkan oleh huruf jar ( بِ ). 

Lafazh Al-Jalaalah اللهِ menjadi kasrah diakhiran ( ـهِ ) karena mudhaf ilaih (ditambahkan setelahnya). Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf ilaih.  



Semoga bermamfaat, wallahu a'lamu bishshawab.



https://alfaazha.blogspot.com/2016/01/q001002001-surat-al-fatihah-ayat.html

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...