Minggu, 19 April 2020

Keutamaan Bulan Ramadhan

Rasulullah saw menyampaikan dalam potongan hadist, bahwa pahala mengamalkan satu sunnah pada bulan Ramadhan, sama dengan pahala beramal wajib di luar bulan Ramadhan. Pahala menunaikan satu amalan wajib pada bulan Ramadhan, sama dengan pahala menunaikan tujuh puluh amalan wajib di luar bulan Ramadhan.

Oleh karenanya jangan sampai kesibukan- kesibukan harian kita di bulan Ramadhan melalaikan ibadah-ibadah sunnah yang berpahala wajib di bulan lain, atau bahkan ibadah wajib menjadi terabaikan. Karena sibuk menyiapkan hidangan berbuka, shalat asyar terabaikan. Karena sibuk berbuka, tertinggal rakaat pertama shalat maghrib. Dengan alasan qailulah (tidur sebelum Zhuhur), tertinggal shalat Zhuhur. Jika amalan yang wajib begitu sulit untuk diamalkan, bagaimana amalan yang sunnah dapat kita amalkan? Dhuha tertinggal karena tidur, tahajud terabaikan karena sahur.

Seluruh kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan. Begitu pula keseluruhan Al Qur'an telah diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia pada bulan Ramadhan. Selanjutnya, Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur menurut kepentingannya selama 23 tahun.

Ada empat hal yang dianjurkan Rasulullah saw agar kita mengamalkannya sebanyak mungkin pada bulan Ramadhan, yaitu membaca kalimah Thayyibah, beristighfar, memohon dimasukkan ke dalam surga, dan berlindung dari jahanam. Oleh karena itu, seluruh waktu luang kita, hendaknya kita gunakan untuk empat amalan tersebut. Inilah cara menghargai sabda Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam.

Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan istimewa. Pertama, bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Jika kita mengalami kesulitan pada bulan Ramadhan, maka hadapilah dengan penuh kesabaran. Tahanlah dengan senang hati, jangan menganggapnya sebagai musibah, karena hal itu akan menghilangkan pahalanya.

Kedua, Ramadhan adalah bulan kasih sayang. Wujudnya adalah dengan membantu fakir miskin. Berapapun kemampuan kita, sisihkanlah sebagian makanan berbuka dan bersahur untuk fakir miskin.

Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa bulan Ramadhan terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama bulan Ramadhan adalah masa diturunkannya rahmat. Bagian pertengahan adalah masa diturunkannya ampunan sebagai balasan dan perhormatan atas puasa yang kita lakukan. Dan bagian ketiga adalah pembebasan dari api neraka.

Meringankan pekerjaan para pekerja juga menjadi nasehat Baginda Nabi saw untuk kita di bulan Ramadhan. Sehingga hal itu tidak memberatkan puasa bagi orang yang membatu pekerjaan kita.

Kemudian ada lima hadiah yang Allah karuniakan kepada orang yang berpuasa. Pertama bau mulut (karena lapar) orang yang berpuasa, lebih disukai Allah Subhanallahu wata'ala daripada wangi minyak kasturi. Kedua ikan-ikan akan beristighfar untuk orang- orang yang sedang berpuasa. Ketiga, surga dihiasi untuk menyambut bulan Ramadhan. Keempat, setan- setan yang sangat jahat akan dibelenggu sehingga kemaksiatan akan berkurang. Dan kelima, pengampunan diberikan kepada seluruh orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.

Doa orang yang berpuasa akan diterima. Penggalan hadist, "...Sesunngguhnya bagi setiap muslim pada setiap siang dan malam bulan Ramadhan, punya satu doa yang pasti dikabulkan." (H.R. Bazzar). Rasulullah juga menyampaikan  bahwa jika seoràng muslim berdoa, dengan syarat tidak untuk memutuskan hubungan saudara atau untuk berbuat suatu dosa, pasti ia akan mendapatkan satu dari tiga hal ini dari sisi Allah Subhanallahu wata'ala: (1) ia akan langsung memperoleh apa yang dimintanya, (2) apabila ini tidak didapatkan, ia akan diselamatkan dari musibah atau keburukan sebagai ganti dari permintaannya, atau (3) pahala doanya disimpan untuk diberikan diakhirat nanti.

Doa adalah sesuatu yang sangat penting. Mengabaikan doa merupakan kerugian yang sangat besar.

Berlomba-lomba (tanaafus) adalah semangat dalam beramal untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik daripada orang lain. Dalam bulan Ramadhan, hendaklah setiap orang berlomba-lomba dalam menunnjukkan kebaikannya.


Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi rah.a
Kitab Fadilah Ramadhan

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...