Sabtu, 25 April 2020

10 Faedah Menahan Lapar Menurut Imam Ghazalli rah.a.

Pertama. Mudah memperoleh kebersihan hati, menjadi cerdas, dan terbuka mata hatinya. Sebab, apabila seseorang itu makan kenyang, ia akan malas dan cahaya hatinya akan hilang. Pikirannya menjadi lemah. Seorang anak yang terbiasa makan kenyang, daya ingatnya akan menjadi lemah dan otaknya akan tumpul.

Kedua. Hati menjadi lembut dan mudah terpengaruh oleh dzikir dan amal sholeh lainnya. Terkadang, seseorang itu berdzikir dengan tawajjuh, tetapi hatinya tidak dapat merasakan kemanisan dzikir. Pada waktu hati dalam keadaan lembut, ia dapat merasakan kelezatan berdzikir, berdoa dan bermunajat.

Ketiga. Memiliki sifat tawadhu dan rendah hati. Kesombongan yang merupakan puncak kedurhakaan dan kelalaian akan lenyap, karena nafsu tidak dapat dikendalikan kecuali dengan menahan lapar. Manusia tidak dapat melihat kemuliaan dan kehebatan Rabbnya, selama ia tidak melihat aib dan nafsunya sendiri. Seseorang hendaklah sering menahan lapar agar dapat bertawajjuh kepada Rabbnya dengan penuh kesungguhan.

Empat. Mendatangkan sifat tidak melupakan orang lain yang terkena musibah, kesusahaan atau kelaparan. Orang yang makan kenyang, sedikit pun tidak dapat merasakan atau membayangkan apa yang dialami oleh orang-orang miskin yang kelaparan.

Lima. Selamat dari perbuatan dosa, sebab perut yang kenyang merupakan induknya syahwat, sedangkan lapar dapat menghan urkan syahwat. Sayyidatina Aisyah r.ha. berkata, "Permulaan bid'ah kaum muslimin setelah Rasulullah saw wafat adalah makan kenyang. Apabila perut manusia penuh (kenyang), maka nafsu mereka tertuju pada dunia."

Enam. Apabila makan kurang, tidur juga akan berkurang sehingga memudahkan bangun malam. Seseorang yang makan kenyang, ia akan merasa haus dan jika ia banyak minum air, maka ia akan tidur dengan nyenyak. Tujuh puluh ahli hikmah sepakat, bahwa apabila banyak minum air, maka tidurpun akan lebih lama. Kehilangan shalat Tahjjud adalah kerugian yang disebabkan oleh tidur yang lama.

Tujuh. Mampu beribadah dengan mudah. Dalam keadaan kenyang akan datang perasaan malas, sehingga dapat menjadi penghalang untuk melakukan ibadah. Pada hakikatnya, setiap pernapasan manusia sangat berharga dan perlu dijaga untuk simpanan di akhirat. Caranya hanyalah dengan menggunakan waktu dalam hidup ini untuk berdzikir dan beribadah lainnya. Disamping itu, apabila banyak makan, maka wudhu akan mudah batal dan sering buang air.

Delapan. Mengurangi makan dapat menyebabkan kesehatan badan. Kebanyakan penyakit berasal dari banyak makan. Apabila banyak makan, maka lemak akan berkumpul di dalam usus dan urat, akibatnya timbul bermacam-macam penyakit, sehingga terhalang untuk beribadah, dan hati senantiasa gelisah sehingga menghalangi berdzikir dan fikir. Disamping itu perlu makan obat, berpantang, harus mengunjungi dokter, memeriksa tekanan darah, memeriksa tinja. Pendek kata, mereka akan terperangkap dalam banyak peraturan akibat banyak makan, dan tentu saja harus mengeluarkan banyak uang. Belum lagi kesusahan dan penderitaan yang harus dirasakan. Hanya orang yang dapat menahan lapar yang selamat dari musibah ini.

Sembilan. Mengurangi makan dapat mengurangi pengeluaran uang, sedangkan banyak makan menyebabkan banyak pengeluaran.

Kesepuluh. Mengurangi makan akan menyebabkan banyak sedekah, mengutamakan orang lain, berkasih sayang, dan menghemat makanan.


Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi rah.a.
Kitab Fadhilah Sedekah

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...