Jumat, 28 Juni 2024

Pembahasan Ayat Al Qur'an Per Kata, Al Faatihah [6]

Pembahasan Surat ke-1: 

Surat Al Faatihah, Ayat ke-2, Kalimah ke-6


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu. 


بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الحيمِ

Alhamdulillahi Rabbil'aalamiin. Kemaren kita sudah bahas kata alhamdu (الحمد) yang berarti segala pujian. Kata Alhamdu disebut isim marfuu' karena kata daal (د) berubah menjadi (ُد) yang tadinya (دَ) berasal dari akar kata hamida (حَمِدَ). Perubahan harakat menjadi dhammah ini disebut i'raab rafa'. 

Lantas kenapa tidak berubah menjadi yg lain, kasrah, fathah atau sukun?

Sebelumnya kita bahas dulu beberapa dalil berikut.

Dalam ilmu nahwu dan sharaf bahwa frasa atau nominal atau penggalan kalimat yang terdiri dari beberapa kata dan mempunyai makna sempurna disebut jumlah (الجملة). Frasa/jumlah yang dimulai dengan isim disebut frasa isim atau jumlah ismiyah (اسمية). Isim yang pertama yaitu kata yang perlu diterangkan disebut mubtada (مبتدأ). Sedangkan kata yang menerangkan dan dapat menyempurnakan makna mubtada (kata yang pertama) disebut khabar (خبر). Khabar ini boleh merupakan isim atau fi'il. Sementara isim sebagai mubtada ini harus marfuu' (berakhiran dhammah).

Kata alhamdu (segala pujian) belum mempunyai makna yang sempurna, perlu diterangkan, jadi alhamdu merupakan mubtada, makanya huruf dal harus berharakat dhammah (isim marfuu').

Insyaa' Allah kata kita hari ini adalah lillahi (لِلَّـهِ) yang berarti "bagi Allah". Karena kata alhamdu adalah mubtada (yang diterangkan) maka kata lillahi seharusnya adalah khabar, yaitu untuk menerangkan alhamdu sehingga mempunyai makna yang sempurna. Sehingga alhamdu lillahi berarti segala pujian bagi Allah.

Mari kita bahas kata lillahi (لِلَّـهِ) ini baik perubahan harakat (i'raab) dan jenis kalimatnya.

Kata li- ( لِـ ) berarti bagi, diawal kata lillahi ada huruf jar, yaitu huruf yang mengkasrahkan kata setelahnya. Sementara kata لَّهِ berasal dari lafazh Al-Jalaalah الله dimana harakat huruf terakhirnya ( ـه ) berubah menjadi kasrah ( ـهِ ) karena jar li- ( لِـ ). Jadi kata lillahi ( لِلَّـهِ ) adalah isim majrur atau jar wa majrur.

Kata lillahi ( لِلَّـهِ ) di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 149 kali dalam 145 ayat.

1.0. indek = Q001002002
1.1. no surat = 1
1.2. no ayat = 2
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = لِلَّـهِ
2.1. Tarjamah = bagi Allah
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = لِـ
3.1. Tarjamah = bagi
3.2. Jenis kalimat = حرْف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ٱلله
6.1. Tarjamah = Allah
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = أله
7.1. Tarjamah = Tuhan
7.2. Jenis kalimat = إسم

Semoga bermamfaat dan menambah semangat kita untuk dapat mempelajari dan memahami ayat-ayat Al Qur'an baik maksud/makna yang tersurat maupun yang tersirat, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.





--

Wassalam,

Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...