Meraih Ilmu dengan Perjuangan dan Pengorbanan
Sesungguhnya segala sesuatu datangnya dari Allah Subhanallahu wata’ala melalui Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Allah menetapkan syariat agama Islam untuk hamba-Nya melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam mengajarkannya kepada umatnya, yaitu kepada sahabat, sahabat kepada tabiin hingga sampai kepada ummat akhit zaman. Begitulah cara ilmu mengalir sampai kepada kita sekarang ini.
Islam mewajibkan umatnya
untuk menuntut ilmu, dari mulai lahir sampai akhir hayatnya.
“Menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim”. (Hr. Ibnu Majah)
Mengapa menuntut itu
wajib? Karena segala sesuatu yang kita lakukan jika tidak disertai dengan ilmu,
maka itu akan menjadi suatu hal sia-sia. Dalam segi agama semua ibadah dan
amalan-amalan yang kita lakukan harus disertai dengan ilmu. Jika hendak shalat,
maka kita harus tahu tata cara atau rukun shalat. Bagaimana cara berwudhu yang
diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, ada berapa rakaat-rakaat
shalat, yang hendak kita jalankan shalat wajib atau shalat sunnah?. Kemudian melaksanakan
puasa, kitapun harus tahu yang mana puasa wajib dan puasa sunnah, serta kapan
melaksanakannya.
Dalam lingkungan sosial
pun kita memerlukan ilmu untuk dapat berbaur dengan orang lain. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan kita untuk memuliakan ulama,
menghargai sesama dan menyayangi yang lebih muda. Beliau Shallallahu ‘alaihi
wassalam juga mengajarkan kita mengenai adab-adab memuliakan sesama muslim.
Semua hal yang kita lakukan
haruslah disertai dengan ilmu yang di ajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassalam, sehingga amalan ibadah dan perbuatan kita bernilai ibadah dan
diganjar pahala oleh Allah Subhanallahu wata’ala.
Allah Subhanallahu wata’ala
meninggikan derajat bagi orang-orang yang berilmu;
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al Mujadalah: 11)
Pintu-pintu ilmu
diantaranya adalah mendatangi para ulama. Banyak bertanya kepada ulama mengenai
hal-hal yang berkenaan dengan agama, baik mengenai ibadah maupun kehidupan
sehari-hari. Kemudian bergaul dengan orang-orang sholeh. Sehingga kita akan
mendapatkan pancaran kesholehannya. Dan pintu ilmu berikutnya adalah
sering-seringlah kita menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu merupakan sunnahnya
Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Di dalamnya bertebar
keberkahan, sakinah, tempat berkumpulnya para malaikat yang bersyaf-syaf sampai
ke Arsy-nya Allah Subhanallahu wata’ala. Terdapat janji Allah Subhanallahu wata’ala
diampuninya dosa-dosa kita jika kita menghadiri majelis ilmu. Barangsiapa memudahkan
langkahnya menuju majelis ilmu, maka Allah mudahkan langkahnya menuju surga.
Contohlah pada Nabi dan para ulama dalam menuntut ilmu. Seberapa jauh dan seberapa besar perjuangan beliau-beliau dalam mendapatkan ilmu.
Kemudian contoh perjuangan keluarga dalam
menuntut berikutnya adalah keluarga Imam Bukhori rahmatullah ‘alaih.
Keluarga Imam Bukhori rahmatullah’alaih merupakan keluarga yang kaya raya. Namun kekayaannya dihabiskan oleh Ibundanya untuk memenuhi keperluan menuntut ilmu bagi Imam Bukhori rahmatullah’alaih. Ibunda Imam Bukhori menghantar beliau dari satu ulama ke ulama yang lain, dan dari satu negara ke negara yang lain. Sehingga menjadilah putranya, yaitu Imam Bukhori rahmatullah’alaih menjadi ulama perawi hadist terkenal di dunia. Yang keberkahan ilmunya tersebar dan selalu digunakan setiap pelajar atau santri yang menuntut ilmu agama hingga saat sekarang ini.
Tanpa perjuangan dan
pengorbanan dalam menuntut ilmu kita tidak akan mendapatkan keberkahan ilmu.
Malika Al Faroq
20/8/2022, 19.55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar