Minggu, 08 September 2024

Terjemah Kitab Fathul Qorib - Menggunakan Alat Siwak

 Fasal Menggunakan Alat Siwak


Nama kitab: Terjemah Kitab Fathul Qarib
Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصا)
Pengarang: Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili
Bidang studi: Fiqih madzhab Syafi'i



(فصل): في استعمال آلة السواك. وهو من سنن الوضوء ويطلق السواك أيضاً على ما يستاك به من أراك ونحوه.
(والسواك مستحب في كل حال) ولا يكره تنزيهاً (إلا بعد الزوال للصائم) فرضاً أو نفلاً، ونزول الكراهة بغروب الشمس، واختار النووي عدم الكراهة مطلقاً (وهو) أي السواك (في ثلاثة مواضع أشد استحباباً) من غيرها
أحدها (عند تغير الفم من أزم) قيل هو سكوت طويل. وقيل ترك الأكل، وإنما قال (وغيره) ليشمل تغير الفم بغير أزم كأكل ذي ريح كريه من ثوم وبصل وغيرهما.

(و) الثاني (عند القيام) أي الاستيقاظ (من النوم و) الثالث (عند القيام إلى الصلاة) فرضاً أو نفلاً ويتأكد أيضاً في غير الثلاثة المذكورة مما هو مذكور في المطولات، كقراءة القرآن واصفرار الأسنان، ويسن أن ينوي بالسواك السنة، وأن يستاك بيمينه، ويبدأ بالجانب الأيمن من فمه، وأن يمره على سقف حلقه إمراراً لطيفاً، وعلى كراسي أضراسه.

(Fasal) menjelaskan tentang menggunakan alat siwak. Bersiwak termasuk salah satu kesunnahan wudu’.

Siwak juga diungkapan untuk barang yang digunakan bersiwak, yaitu kayu arak dan sesamanya.

Hukum Bersiwak

Siwak disunnahkan pada semua keadaan.

Siwak tidak dimakruhkan tanzih kecuali setelah tergelincirnya matahari bagi orang yang berpuasa, baik puasa fardlu atau sunnah.

Hukum makruh tersebut menjadi hilang dengan terbenamnya matahari. Namun imam an Nawawi lebih memilih hukum tidak makruh secara mutlak.


Tempat-Tempat Yang Sangat Disunnahkan Untuk Bersiwak

Siwak di dalam tiga tempat hukumnya lebih disunnahkan dari pada tempat yang lain.

Salah satunya adalah ketika berubahnya keadaan mulut sebab azm. Ada yang mengatakan bahwa azm adalah diam terlalu lama. Dan ada yang mengatakan azm adalah tidak makan.

Mushannif mengungkapkan “wa ghairuhu” (dan sebab selain azm), tidak lain agar mencakup perubahan keadaan mulut sebab selain azm, seperti memakan barang yang berbau kurang sedap yaitu bawang merah, bawang putih dan selainnya.

Yang kedua adalah saat bangun tidur.

Dan yang ketiga adalah saat hendak sholat, baik sholat fardlu atau sunnah.

Juga sangat dianjurkan di selain tiga tempat yang sudah dijelaskan di atas, yaitu di tempat-tempat yang disebutkan di kitab-kitab yang penjang penjelasannya, seperti saat membaca Al Qur’an dan kuningnya gigi.

Tata Cara Bersiwak

Saat bersiwak disunnahkan untuk niat sunnah siwakan, bersiwak dengan tangan kanan, memulai dari mulut bagian kanan, dan menjalankan siwak secara lembut ke bagian langit-langit tenggorokan dan gigi-gigi geraham.


[alkhoirot.org]

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...