Senin, 18 Januari 2010

Berjamaah di Masjid? … Harus!!!

Berjamaah di Masjid? … Harus!!!

Kok bisa? Coba simak dialog seorang buta dengan Rasulullah ini :

Seorang buta mengadu pada Rasulullah : “Ya Rasul, tiada yang menuntunku mengantar ke masjid, maka berilah keringanan untukku shalat di rumah”. Kemudian ia diberi keringanan oleh Rasul. Namun ketika ia baru beberapa langkah menuju pulang, Rasulullah memanggilnya kembali: “Adakah kamu mendengar adzan?”. Jawabnya : “Ya, aku mendengarnya”. Sabda Rasul: “karenanya, hendaklah kau penuhi panggilan (adzan) itu”. (HR Muslim)

Jujur, ketika mendengar kutipan hadits di atas saya cukup shock. Apa sih istimewanya shalat berjamaah di masjid hingga Rasul sedemikian ‘keukeuh’ meminta seorang buta melakukannya?

Shalat di Masjid, Banyak Untungnya
Hmmm … pertama : nilainya 27 kali lipat shalat di rumah/sendiri (HR Bukhari-Muslim), ini sudah ribuan kali kita dengar dari (mungkin) ratusan ustadz, guru agama di sekolah hingga ustadz di televisi. Tapi sepertinya selama ini kita (khususnya saya) nggak ‘mudeng’ dan menganggap ini hanya angin lalu, alias nggak penting. Toh kita sudah melakukan shalat lima waktu, lha wong yang shalat bolong-bolong saja masih banyak …

Tapi kalau kita gunakan logika sederhana, pilih mana kita bekerja dengan gaji satu juta dibandingkan dengan gaji 27juta? Orang waras mana yang akan memilih yang hanya 1 juta, ya kan?

Kedua, Jika sebelumnya kita telah berwudhu maka setiap langkah kita menuju ke masjid derajat kita akan dinaikkan 1 derajat serta diampuni 1 dosa (HR Muslim). Luar biasa bukan, bukan hanya dihapuskannya dosa kita, tapi juga dinaikkan derajat kita. Subhanallah. Makin jauh lokasi kita berarti makin oke tuh :).

Ketiga, selama kita berada di masjid malaikat mendoakan kita (HR Bukhari-Muslim). Tahu kan, bahwa mereka adalah mahluk-mahluk suci yang niscaya tak akan tertolak doanya. Kapan lagi kita mendapatkan prestise semacam ini?

Keempat, selama menunggu shalat kita dianggap melakukan shalat. Ck ck ck! Sungguh Maha Pemurah Allah.
Oh ya, satu lagi. Waktu antara adzan dan iqamat ternyata adalah waktu mustajab bagi doa kita, alias doa kita tidak akan tertolak oleh Allah. Great!


Shalat di Masjid, Penting lho!
Hanya orang munafik yang berat melaksanakan shalat berjamaah di Masjid, terutama ketika Subuh dan Ashar (HR Abu Hurairah). Wah ini yang cukup mengerikan buat kita. Apa rela kita menjadi bagian orang-orang munafik, yang bahkan Rasul membenci mereka melebihi kaum kafir. Moga kita bukan bagian dari mereka, amien …

Ini saya kutipkan hadist lainnya …

Seseorang mengadu kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasul, bahwasanya kota Madinah ini banyak binatang buas lagi kejam, yang tentu aku sangat khawatir atas keselamatanku". Rasulullah menjawab : "Adakah kamu mendengar Hayya alash-shalah, hayya alal falah? Kalau mendengarnya maka datanglah untuk memenuhinya” (HR Abu Daud).

Wah, berarti kondisi alam yang berat sekali pun kita tetap harus ke masjid. Apalagi Cuma karena gerimis kecil, bukan halangan lagi ya? Hmmm Moga kita diberikan keringanan langkah dan kemudahan selalu.


Murka Rasul!
Rasulullah bersabda : “ Demi Dzat yang diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun kayu bakar, lalu kusuruh seseorang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang tidak shalat berjamaah, kubakar mereka bersama rumah-rumahnya!" (HR Bukhari – Muslim)

Aih, besar benar murka Rasul terhadap mereka yang meninggalkan shalat berjamaah. Saya tidak berani berkomentar banyak terhadap hadits ini, terasa sangat gamblang dan jelas aura kemurkaan kekasih Allah ini. Saya sangat merinding begitu mengetahui keberadaan hadits ini. Laa haulaa wa laa quwata illa billah …


Keringanan
Barangsiapa mendengar seruan adzan tetapi tidak dapat memenuhinya tanpa suatu udzur maka shalat yang dikerjakannya tidak akan diterima. Para sahabat bertanya : Apakah udzurnya? Jawab Rasul SAW : ketakutan atau sakit (HR Abu Daud, Ibn Hibban, Ibnu Majah)

Luar biasa ya, mungkin sebelum mengetahui sedemikian pentingnya shalat berjamaah ini kita pasti akan menganggap remeh. Bahkan berlomba-lomba membuat mushala kecil di dalam rumah kita. Ternyata bukan itu yang diinginkan Rasul kita, pasti ada hikmah besar dibalik seruan shalat berjamaah di masjid ini yang belum kita ketahui hingga kini. Apakah ini adalah suatu fasa yang harus kita lewati bagi kebangkitan Islam? Mari kita buktikan bersama. Ayo mulai sekarang aja!

“Sesungguhnya yang meramaikan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (QS At Taubah : 18).

Oleh: Iman Sulaiman - www.imanmenulis.blogspot.com

Catatan penulis: Tulisan ini saya dedikasikan khusus bagi guru, panutan, sekaligus sahabat terbaik saya : Mr. Akhmad Tefur.

http://menujushalatsempurna.blogspot.com/2010/01/berjamaah-di-masjid-harus.html

Tidak ada komentar:

Pengertian Isim dan Ciri-cirinya

Isim   ( إسم )  adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang ...