Umumnya atau mayoritas akar kata dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf biasanya berharakat fathah. Akar kata bahasa Arab ini biasanya adalah kata fi'il madhi (فِعْل مَاضِي) yaitu kata kerja telah lampau yang dilakukan oleh orang laki2 pihak ke-3: "dia laki-laki telah". Serta mengikuti acuan atau timbangan atau rumus tertentu yang dalam bahasa Arab yang disebut wazan. Pola atau kombinasi atau patern atau form seluruh bahasa Arab ada 35 (mayoritas dari 3-huruf, tapi ada juga yg 4-huruf atau 5-huruf). Masing-masing pola atau kombinasi ini ada beberapa wazan.
Malika Al Faroq
Senin, 11 September 2023
Akar Kata [Mujarad] Dalam Bahasa Arab
Kalaam (كلام) atau kalimat dalam bahasa Arab
Isim (إسم), Fi'il (فعل) dan Huruf (حرف)
Kalaam (كلام) disebut kalimat dalam bahasa Indonesia, al kalaam (الكلام) adalah kalimat yang bermakna yang terdiri dari paling sedikit dua kata.
Kalimah/t (كلمة) adalah atau disebut kata dalam bahasa Indonesia.
Jadi al kalaam terdiri dari mininal dua kalimat atau kalimatain (كلمةين).
Biasanya (sebagian besar) akar kata bahasa Arab terdiri dari 3 huruf dan biasanya berharakat fathah. Akar kata bahasa Arab ini biasanya adalah kata fi'il madhi (فِعْل مَاضِي) yaitu kata kerja telah lampau yang dilakukan oleh orang laki2 pihak ke-3: "dia laki2 telah".
Kalimat terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu Isim (إسم), Fi'il (فعل) dan Huruf (حرف).
1. Isim (إسم) adalah kata benda dan sifat. Definisi Ali RA bahwa isim adalah nama apapun. Kalau definisi pesantren (ilmu nahwu) bahwa isim adalah kalimah/t yang menunjukan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman (waktu).
2. Fi'il (فعل) adalah kata kerja atau perintah. Ali RA mendefinisikan fi'il sebagai kata yang memberikan informasi/aktifitas. Sedangkan berdasarkan ilmu nahwu sharaf bahwa fi'il adalah kalimat yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman (waktu).
3. Huruf (حرف) adalah kata yang dipakai untuk melengkapi arti dari jenis kalimah/t lainnya (isim dan fi'il). Menurut Ali RA, huruf adalah kata imbuhan (particles) untuk melengkapi makna. Berdasarkan ilmu nahwu bahwa بِ ini adalah huruf jar yaitu huruf yang mengkasrahkan (–ِ–) harakat/baris dari kalimat berikutnya.
Kemudian ada juga huruf lemah atau huruf 'illat (علّت) atau penyakit, yaitu yang terdiri dari ا، ي ، و. Disebut huruf lemah atau penyakit (علّت) karena jika terdapat didalam akar kata, maka huruf ini dapat berubah diantara mereka karena perubahan kalimat.
Dalam ilmu nahwu sharaf, perubahan harakat di akhir sebuah kata disebit i'raab (إِعْرَاب). I'raab yang terjadi pada isim disebut i'raab isim. I'raab (perubahan harakat) yang mengkasrah kata disebut i'raab jarr (جرّ). Isim yang akhirannya berkasrah disebut isim majrur.
Perubahan huruf 'illat (ايو) - "aywa"
1. Posisi di awal kata:
- huruf yaa' (ي) dan waw (و) berharakat akan berubah menjadi waw ( و) dan/atau yaa' (ي) tidak berharakat.
2. Posisi di tengah kata:
- huruf alif (ا) tidak berharakat berubah menjadi yaa' (ي) atau waw (و) tidak berharakat.
- huruf yaa' mati (يْ) atau waw (و) tidak berharakat berubah menjadi alif (ا) tidak berharakat.
3. Posisi di akhir kata:
- huruf alif (ا) tidak berharakat berubah menjadi waw (و) tidak berharakat.
- huruf yaa' mati (يْ) berubah menjadi alif maqshuurah (ى), alif maqshuurah tidak berharakat sama sekali.
- huruf waw (و) tidak berharakat berubah menjadi alif (ا) tidak berharakat.
Kalimat Idhafah
Kalimat Idhafah adalah kalimat majemuk dari dua atau lebih kata benda. Kata benda yang pertama disebut Mudhaf dan kata benda kedua dan seterusnya disebut Mudhaf Ilaihi. Tujuan dari kata majemuk/idhafah ini agar kata2 benda yang berdiri sendiri-sendiri ini menjadi jelas artinya (ma'rifat), sebagai contoh:
1a. bismi = dengan nama (tidak jelas - nakirah)
1b. Allah = Allah (jelas - ma'rifat)
Maka gabungannya
1a + 1b. Bismillahi = dengan Nama Allah (jelas - ma'rifat)
Contoh lain:
3a. Rabb = Tuhan, Pemilik (belum jelas yang mananya karena orang Arab menyebut Rabb juga kepada pemilik Kambing - ingat cerita dialog Abrahah dengan Abdul Muthalib, jadi kata Rabbi adalah isim nakirah).
3b. Al-'Aalamiina = Alam Semesta (jelas - ma'rifat).
Gabungan katanya menjadi
Rabbil'aalamiina = Pemelihara (Semua) Alam Semesta (jelas - ma'rifah).
https://alfaazha.blogspot.com/2016/01/q001001002-surat-al-fatihah-ayat.html
Sabtu, 09 September 2023
Pembahasan Ayat Al Qur'an Per Kata, Al Faatihah [2]
Pembahasan Surat ke-1:
Surat Al Faatihah, Ayat ke-1, Kalimah ke-2
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
Artinya:
1. Dengan menyebut nama Allah : بِسْمِ ٱللَّهِ
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang : ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
2. Segala puji bagi Allah : ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ
Tuhan semesta alam : رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang : ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan : مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah : إِيَّاكَ نَعْبُدُ
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan : وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus : ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang : صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ
telah Engkau beri nikmat kepada mereka : أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
bukan (jalan) mereka yang dimurkai : غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat : وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Pembahasan Kata
الله
Di dalam Al Qur'an, berdasarkan akar katanya (أله)
- terdapat 2699 kali yang berasal dari kata الله,
- terdapat 147 kali yang berasal dari kata إِلٰه dan
- terdapat 5 kali yang berasal dari kata ٱللَّهُمَّ
Ahli nahwu sharaf abad ke-3 Hijriah, Imam Abul Baqa' Al-Ukbari (Iraq, 757-760M) menerangkan bahwa asal kata الله adalah الإلاه (al-ilah) atau kalau diuraikan menjadi
( ا ل إ ل ا ه )
Kemudian huruf hamzah dibuang,
( ا ل ل ا ه )
lam pertama disukunkan
( ا لْ ل ا ه )
dan digabung dengan lam kedua
( ا لّ ا ه )
....
Kalau dirangkai kembali akan menjadi الّاه dimana alif (ا) kedua dapat ditulis menjadi alif khanjariiya ( –ٰ– ) sehingga menjadi الله
Tapi para ulama banyak yang tidak mau 'mengutak ngatik' asal kata Allah ini karena tidak 'etis'. Para Ulama menyarankan untuk mengucapkan لَفْظُ الْجَلالَة (lafadz Al-Jalaalah) sebagai pengganti "kata Allah".
Lafadz Al-Jalaalah اللهِ didalam ayat ini menjadi kasrah ( ـهِ ) dikarenakan huruf jar ( بِ ) mengkasrahkan اسْمِ sementara lafadz al-Jalaalah اللهِ adalah objek dari اسْمِ sehingga juga ikut dikasrahkan oleh huruf jar ( بِ ).
Pembahasan Ayat Alqur'an Per Kata [1]
Pembahasan Surat ke-1:
Surat Al Faatihah, Ayat ke-1, Kalimah ke-1
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
Artinya:
1. Dengan menyebut nama Allah : بِسْمِ ٱللَّهِ
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang : ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
2. Segala puji bagi Allah : ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ
Tuhan semesta alam : رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang : ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan : مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah : إِيَّاكَ نَعْبُدُ
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan : وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus : ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang : صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ
telah Engkau beri nikmat kepada mereka : أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
bukan (jalan) mereka yang dimurkai : غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat : وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Pembahasan Kata
بِسْمِ
(bismi)
Artinya: dengan nama
Jenis kalimah: isim (إسم) adalah kata benda dan sifat. Definisi Ali RA bahwa isim adalah nama apapun. Kalau definisi pesantren (ilmu nahwu) bahwa isim adalah kalimah/t yang menunjukan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman (waktu).
Ada juga yang berpendapat bahwa kalimat بِسْمِ ini berjenis jar wa majrur (isim yang dikasrahkan oleh huruf jar).
Awalan1: بِ
Artinya: dengan
Jenis kalimah: huruf (حرف) adalah kata yang dipakai untuk melengkapi arti dari jenis kalimah/t lainnya (isim dan fi'il). Menurut Ali RA, huruf adalah kata imbuhan (particles) untuk melengkapi makna. Berdasarkan ilmu nahwu bahwa بِ ini adalah huruf jar yaitu huruf yang mengkasrahkan (–ِ–) harakat/baris dari kalimat berikutnya.
Jadi kata بِيْمِ terdiri dari dua (jenis) kalimat, yaitu بِ dan سْمِ.
Kita sudah bahas kata pertama yaitu بِ sedangkan pembahasan kata ke-2 سْمِ sbb:
Asal kalimah/t: ٱسْم
Artinya: nama
Jenis kalimah: isim
Akar kalimah/t atau jidzir dari kalimat ٱسْم sbb:
Akar kata: سمو atau س م و (siin miim waaw). Akar kata bahasa Arab sebagian besar (mungkin lebih dari 90%) terdiri dari tiga aksara atau huruf pembentuk kata. Biasanya akar kata ini dituliskan dalam bentuk lampau yang dilakukan orang ketiga laki-laki. Tetapi di kamus hanya di tuliskan tanpa "dia laki2 telah". Mayoritas 3-huruf pembentuk kata ini berharakat fathah, jadi akar kata سمو ini dapat ditulis menjadi سَمَوَ.
Artinya: (dia laki2 telah) meninggikan. Berdasarkan kamus Arab - Indonesia karangan Prof DR H Mahmud Yunus, hal 180 katanya سَمَا artinya tinggi, tertinggi. Berdasarkan kamus Al Mawrid hak 243 arti سَمَا adalah to rise (high), tower up, dll.
Seperti telah kita sebut beberapa hari yang lewat bahwa aksara ا ي dan و adalah huruf (pembentuk kata) yg lemah, dia bisa berubah. Dalam kata سمو aksara و berubah menjadi ا (alif) tanpa harakat (hanya jika posisi و ada di tengah atau di akhir, kalau posisi و ada di awal maka dia berubah menjadi ى / alif maqshuurah atau tetap و tanpa harakat)
Jenis akar kata: fi'il (فعل) adalah kata kerja atau perintah. Ali RA mendefinisikan fi'il sebagai kata yang memberikan informasi/aktifitas. Sedangkan berdasarkan ilmu nahwu sharaf bahwa fi'il adalah kalimat yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman (waktu).
Semoga bermamfaat, wallahu a'lamu bishshawab.
Wassalam,
Aba Abdirrahim
Referensi : https://tafsirweb.com/37082-surat-al-fatihah-lengkap.html
Kamis, 31 Agustus 2023
Etiquette of Eating in Islam
Minggu, 30 Juli 2023
Sabtu, 20 Agustus 2022
Pentingnya Belajar Menjaga Shalat di Awal Waktu
Segala puji bagi Allah dan bersyukur hanya kepada Allah Subhanahu
wata’ala, dan semoga shalawat serta salam selalu terlimpah kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wassalam, para sahabatnya Radhiallahu ‘anhum serta para
pengikutnya yang selalu memperjuangkan agama yang haq ini.
Betapa pentingnya shalat, sehingga Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassalam di akhir hayatnya pun yang terucap di bibir beliau yang mulia
adalah shalat…shalat… Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pun akan sedih
dan marah jika ada sahabat beliau yang tidak datang ke masjid untuk shalat
berjama’ah.
Shalat adalah tiang agama dan bagian terpenting setelah iman
serta amalan yang pertama kali akan ditanyakan pada hari hisab. Dalam hadist-hadistnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Shalat adalah sebaik-baik
amal yang ditetapkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala untuk hamba-Nya”. Sayyidina
Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘anhu berkata “Aku pernah bertanya kepada
Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, “amal apakah yang paling
dicintai oleh Allah Subhanallahu wata’ala?” Beliau menjawab, “Shalat”. Aku
bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada kedua orang
tua”. Selanjutnya aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berjuang
di jalan Allah.” Shalat ada dalam urutan pertama dalam hal yang dicintai oleh
Allah.
Artinya : “Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa
mendirikannya maka ia mendirikan shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia
merusak agama”.
Hadist di atas menunjukkan bahwa apabila kita mendirikan dan
menegakkan shalat, maka sama dengan kita mendirikan dan menegakkan agama Allah.
Jika kita tidak mendirikan dan meninggalkannya maka kita tergolong orang yang menghancurkan
agama. Bukan hanya kepada kita saja akibat buruk yang akan dirasakan asbab dari
meninggalkan shalat, tapi juga berakibat buruk bagi agama.
Banyak kemanfaat dari kita menegakkan shalat dan
menjalankannya di awal waktu. Dengan kita menjalankan shalat fardhu di awal
waktu maka Allah berikan ganjaran kerkahan rizki, terhindar dari siksa kubur,
menerima catatan amal dengan tangan kanan, meniti shirot secepat kilat dan berjalan-jalan
di pasar surga. Shalat juga menjaga kita agar terhindar dari perbuatan yang
mungkar. Apabila baik shalat kita maka baik seluruh amalan kita, dan apabila
rusak shalat kita maka rusak seluruh amalan kita.
Barangsiapa terjaga shalat di masjid selama empat puluh hari
tanpa tertinggal takbiratul ula bersama imam maka akan terhindar dari dua hal,
yaitu terhindar dari api neraka dan dari sifat nifak.
Masih banyak lagi hadist-hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassalam yang berkenaan dengan fadhilah dan keutamaan menjaga shalat di awal
waktu. Kunci surga adalah shalat dan kunci shalat adalah bersuci. Shalat lima
waktu dari Jum’at satu ke Jum’at yang lain dan dari Ramadhan satu ke Ramadhan
yang lain akan menghapuskan dosa diantara waktu-waktu tersbut selama ia
meninggalkan dosa besar.
Cikarang
200822, 00.11
Akar Kata [Mujarad] Dalam Bahasa Arab
Umumnya atau mayoritas akar kata dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf biasanya berharakat fathah. Akar kata bahasa Arab ini biasanya ad...
-
Cara Menulis dan Memberi Harakat Fathah Berdiri (Alif Khanjariyyah) Pada Huruf Arab di Ms Word Menulis dan memberi harakat fathah berd...
-
Kalau Anda bangun rumah dan merencanakan kitchen set, tentu Anda perlu yakin bahwa desain kitchen set yang Anda buat akan sangat fungsion...
-
Mengenal Jenis Nomor Operator Seluler Berikut di bawah ini adalah listing dari nomor prefix handphone / telpon dari berbagai operator ...